CLOAD COMPUTING(OFFICE)
Cloud Computing? pasti
banyak dari kita yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum
pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu
“Komputasi Awan”.
Apakah komputer di awan? Bukan berarti komputernya ada di
awan. Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, sendiri
menjelaskan Cloud
Computing dengan cukup jelas.
Cloud Computing atau komputasi awan merupakan
kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet.
Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah yang diberikan pada teknologi
jaringan internet.
Pada teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan
disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang
pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server.
Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server.
Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan
menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut.
Dengan kata lain pengguna bisa saja hanya
menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa
terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus
menyediakan hard-disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk
menyimpan datanya.
Begitu juga dengan program aplikasi katakanlah
seperti Microsoft Office, Excel dan lain sebagainya pengguna bisa menjalankan
aplikasi tersebut di server internet sehingga tidak perlu repot-repot untuk
menginstal aplikasi tersebut di komputernya sendiri.
Dengan Kata lain kita tidak perlu investasi
server berbentuk fisik, kita tidak perlu maintain hardware server. Bagaimana
sangat bagus bukan?
Jenis-jenis cloud computing
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud
Computing dibagi menjadi berikut ini:
Software as a Service (SaaS)
Adalah salah satu layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal
memakai software (perangkat
lunak) yang telah disediakan. User hanya tahu bahwa perangkat lunak bisa
berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh, layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail), social network (Facebook,
Twitter, LinkedIn) instant
messaging (Yahoo Messenger, Skype, Line, WhatsApp) dan masih
banyak lagi yang lain.
Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya
kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai sekarang
bisa kita nikmati lewat Cloud
Computing.
Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal
terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh, Microsoft Office yang
sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati
lewat Adobe Creative Cloud.
Platform as
a Service (PaaS)
Adalah layanan dari Cloud
Computing kalau kita analogikan dimana kita menyewa “rumah”
berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database engine, framework
aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat.
Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara
“rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan
baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab
dari penyedia layanan.
Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal
tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari
kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu,
jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel
lain yang lebih bagus layanan-nya.
Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional
hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah
kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu
memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
Infrastructure
as a Service (IaaS)
Adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT
(komputasi, storage, memory, network). Kita bisa definisikan berapa besar-nya
unit komputasi (CPU),
penyimpanan data (storage), memory
(RAM), bandwith,
dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Mudah-nya, IaaS ini
adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini
disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa
install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya.
Contoh penyedia layanan IaaS ini
adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud,
dan sebagainya.
Keuntungan dari IaaS ini
adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer
virtual tersebut bisa kita rubah (scale
up/scale down)
dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan
beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dan lainnya dengan segera.
Public Cloud, Private
Cloud dan Hybrid Cloud
Setelah kita bahas apa
itu Cloud Computing dan jenis layanan-nya, sekarang kita
bahas tentang berberapa terminologi yang sering dipakai dalam Cloud Computing. Kita
mulai dari 3 terminologi berikut: Public
Cloud, Private
Cloud dan Hybrid
Cloud.
Public
Cloud
Adalah layanan Cloud
Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai
user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak
layanan Public
Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa
menikmati layanan-nya.
Contoh Public
Cloud yang gratis: Windows
Live Mail, GoogleMail, Facebook, Twitter dan
sebagainya.
Contoh Public
Cloud yang berbayar: SalesForce, Office
365, Adobe Creative Cloud, Windows Azure, Amazon EC2, dan
sebagainya.
Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan
merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis
(untuk layanan yang gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk
itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini.
Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia
layanan.
Private
Cloud
Adalah layanan Cloud
Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal
dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia
layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai).
Sebagai Service
Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar
layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang
telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi
yang ada.
Contoh layanannya:
SaaS: Web Application internal, Sharepoint,
Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri.
Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.
Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri.
Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.
Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Kerugian:
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
Hybrid
Cloud
Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang
di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita
bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses
bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Contohnya:
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.
Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena
perusahaan B tersebut sudah punya Active
Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka
kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login
di Office 365.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap
berjalan di private
cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan
tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar