Artikel

Sabtu, 30 November 2019


Penerapan Cload Computing Dalam Isu Penerapan Daring


Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.

Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.

Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Manfaat Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari.

Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.

HUBUNGAN  DAN CONTOH CLOAD DENGAN DARING

Ruangguru juga percaya bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru, dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk itu, kami bertekad untuk terus mengembangkan layanan-layanan lainnya serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan ini.

Hadirnya ruangguru bisa dicontoh sekolah sekolah lain yang menggunakan sistem daring (online) di Indonesia untuk efektifitas dan efisien dalam pembelajaran,memberikan materi dalam belajar, memberikan tugas, belajar jarak jauh tapi mendekat yang lebih mudah dan hemat waktu karena Indonesia itu negara yang sangat luas sekali, untuk kesekolah saja mesti  jalan kaki berkilometer, Pendidikaan daring (online) lah sebuah terobosan baru untuk sekolah-sekolah yang membantu kehidupan masyarakat luas untuk belajar jarak jauh menjandi dekat tanpa perlu kesekolah-sekolah.cukup buka komputer atau pc atau hp belajar bisa dilakukan melalui rumah bisa dimulai pada saat pagi hari lebih mudah, efisien, dan hemat waktu segalanya.

Kalau kesekolah hanya untuk tatap muka atau mengambil hasil laporan pembelajaran dan selebihnya belajar di sekolah-sekolah melalui online (daring di pelosok seluruh negeri Indonesia.

Universitas sudah dilakukan pembelajaran pendidikan daring yaitu e-learning yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa/i kini bisa dilakukan ke sekolah-sekolah lainnya dan bahkan suatu saat nanti ada namanya ruang dosen daring yang lebih mudah,efisien dan hemat segalanya.


Penerapan Green Computing Dalam Isu Penerapan Daring



      Penerapan Green computing memiliki beberapa cara  seperti konsolidasi infrastruktur, penggunaan daya keseluruhan yang lebih rendah, dan pemanfaatan sistem yang lebih optimal untuk melakukan berbagai pola kerja. Ini juga termasuk merangkul dan mengadopsi bahan berbasis industri-industri terkemuka yang memiliki masalah dengan dampak pada lingkungan yang hijau. Solusi pada jaringan menurunkan overhead CPU dan meningkatkan pemanfaatan sistem, dengan demikian dampak langsungnya yang dapat dirasakan adalah menurunya tagihan listrik. Contoh pengaplikasian komputasi hijau yang lain adaah penggunaan CPU dan komputer server yang hemat energi.
Green Computing yang juga bertujuan untuk mencapai kelayakan ekonomi melakukan pengembangan-pengembangan terhadap praktik produksi ramah lingkungan , komputer hemat energi dan peningkatan prosedur pembuangan serta daur ulang.
Untuk mempromosikan konsep green computing,maka ada empat pendekatan yang dilakukan :
1. Green use : Meminimalkan konsumsi listrik perangkat komputer dalam cara yang ramah lingkungan.
2. Green disposal  : membuat kembali komputer yang sudah ada atau mendaur ulang perangkat elektronik yang tidak digunakan.
3. Green design : Merancang komputer yang hemat energi , server , printer, proyektor dan perangkat   digital lainnya.
4. Green Manufactur : Meminimalkan limbah selama proses pembuatan komputer dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

Manfaat Green Computing
1.      Menghemat daya dan Hemat listrik
2.      Terhindar dari Krisis listrik berlanjut
3.      memperpanjang usia perangkat computer
4.      membutuhkan sedikit hardware
5.      mengurangi emisi karbondioksida
6.      Penghematan kertas
7.      Memelihara Lingkungan agar menjadi lebih baik
8.      Ramah lingkungan


 Oleh karena itu Green Computing digunakan untuk memaksimalkan efisiensi energi dan meningkatkan daur ulang produk dan limbah pabrik dalam penerapannya pada kehidupan sehari hari. Green Computing berfokus pada membuat teknologi yang membantu pelestarian alam dan meminimalkan efek buruk pekembangan teknologi.
Green Computing adalah pendekatan ramah lingkungan dengan komputasi modern, fokus utama Green Computing yaitu mengurangi dampak lingkungan dari proses industri dan teknologi yang disebabkan oleh penduduk bumi serta solusi untuk memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien seperti mengurangi kerusakan yang terjadi di alam dengan cara membuat produk daur ulang, mengurangi proses polusi, memberikan alternatif untuk teknologi tertentu dan lainnya.

HUBUNGAN GREEN COMPUTING DENGAN DARING DI INDONESIA

Reformasi 1998 di Indonesia dan perkembangan dunia media online (daring) semakin lama semakin berkembang pesat, serta semakin bertambah banyak yang hadir media online (daring).
Media daring (online) hadir ditengah masyarakat Indonesia sebagai salah satu bentuk komunikasi efektif pada khalayak luas, untuk mempermudah dalam pelayanan publik dan mengubah pola komunikasi manusia yang tadinya tatap muka kini beralih melalui media daring (online).
Hal ini hadirnya media online (daring) di Indonesia telah mengubah pola hidup masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari hari begitu pula juga di dunia pendidikan.
Media online (daring) sebagai pelengkap jarak jauh menjadi dekat, pola komunikasinya nya berubah antara penyampaian materi, pembelajaran antara murid dengan guru, mahasiswa/i dengan dosennya bisa belajar melalui media online (daring) karena hadirnya media online (daring) lebih mudah, efisien dan efektif, waktu, dll.

Pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan oleh guru ataupun dosen hanya 2 kali pertemuan selebihnya menggunakan media online (Daring) seperti E-Learning yang telah banyak membantu pembelajaran, materi dll yang dilakukan oleh dosen dan pola pendidikan daring bisa dilakukan ke dalam sekolah-sekolah SD, SLTP, SLTA di seluruh pelosok negeri Indonesia yang lebih mudah,efisien, hemat waktu, belajarnya cukup melalui komputer, laptop dll yang lebih efisien dan efektif di rumah atau dimana saja dalam belajarnya.

Salah satu contohnya pendidikan daring sudah dilakukan adalah ruang guru, ruangguru adalah perusahaan teknologi terbesar dan terlengkap di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.

Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, yang keduanya berhasil masuk dalam jajaran pengusaha sukses dibawah 30 tahun melalui Forbes 30 under 30 untuk teknologi konsumen di Asia.

Ruangguru juga percaya bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru, dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk itu, kami bertekad untuk terus mengembangkan layanan-layanan lainnya serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan ini.

Hadirnya ruangguru bisa dicontoh sekolah sekolah lain yang menggunakan sistem daring (online) di Indonesia untuk efektifitas dan efisien dalam pembelajaran,memberikan materi dalam belajar, memberikan tugas, belajar jarak jauh tapi mendekat yang lebih mudah dan hemat waktu karena Indonesia itu negara yang sangat luas sekali, untuk kesekolah saja mesti  jalan kaki berkilometer, Pendidikaan daring (online) lah sebuah terobosan baru untuk sekolah-sekolah yang membantu kehidupan masyarakat luas untuk belajar jarak jauh menjandi dekat tanpa perlu kesekolah-sekolah.cukup buka komputer atau pc atau hp belajar bisa dilakukan melalui rumah bisa dimulai pada saat pagi hari lebih mudah, efisien, dan hemat waktu segalanya.

Kalau kesekolah hanya untuk tatap muka atau mengambil hasil laporan pembelajaran dan selebihnya belajar di sekolah-sekolah melalui online (daring di pelosok seluruh negeri Indonesia.

Universitas sudah dilakukan pembelajaran pendidikan daring yaitu e-learning yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa/i kini bisa dilakukan ke sekolah-sekolah lainnya dan bahkan suatu saat nanti ada namanya ruang dosen daring yang lebih mudah,efisien dan hemat segalanya.

Sabtu, 23 November 2019



3 Negara  Yang Berhasil Menerapkan Green Computing

Indonesia

 Surabaya

Kota Surabaya merupakan ibukota dari provinsi Jawa Timur. Kota Surabaya menerapkan smart city di tiga bidang, yaituy Smart Governance, Smart Living dan Smart Environment. Contohnya adalah adanya sistem peringatan dini terhadap adanya bencana alam, sistem pengelolaan sampah dan pemantauan volume pembuangan sampah berbasis teknologi, sistem administrasi perijinan berbasiskan teknologi dan online untuk meningkatkan mutu layanan public, system monitoring di area publik untuk meningkatkan keamanan lingkungan dan pemantauan lingkungan non stop. Kota Surabaya memperoleh penghargaan untuk ketiga bidang penerapan smart city pada ajang Smart City Award 2011.

Bandung
Kota bandung merupakan ibukota dari provinsi jawa barat dan salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota bandung merupakan salah satu pelopor Smart City. Yang menjadi poin utama penerapan smart city di kota bandung antara lain adalah di bidang transportasi, navigasi, pembelajaran, parker, rumah, pengawasan, energy dan system peringatan dini terhadap bencana. Sejumlah produk berupa aplikasi untuk smart city yang juga banyak dirilis oleh programmer bandung. Bandung juga memiliki sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan green computing, cloud computing dan smart city. Kegiatan tersebut diadakan oleh pemerintah kota bandung, institusi pendidikan dan sejumlah perusahaan.



 Jakarta

Sebagai ibukota dari Negara Republik Indonesia, Jakarta tak mau kalah dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia. Implementasi smart city yang ada di Jakarta antara lain E-Government, pengambilan keputusan melibatkan masyarakat secara digital, dan sejumlah layanan berbasis online. Ini juga di dukung oleh penataan kota yang lebih baik dan penyediaan akses internet di sejumlah ruang public.

Denmark


 Terletak sekitar seratus mil barat laut Kopenhagen, Aarhus telah ditetapkan sebagai Ibukota 
Kebudayaan Eropa 2017, dan kota serta wilayah Denmark tengah menerima gelar Wilayah Gastronomi 
Eropa 2017.Untuk melihatnya sekarang adalah menyaksikan sebuah kota mengalami transformasi, 
ketika pasar makanan baru, jaringan kereta api ringan, perpustakaan futuristik, hotel yang diperbarui, 
dan restoran bernilai-sentris sebuah alternatif dari harga selangit Copenhagen telah menghidupkan 
kembali kota Denmark ini.Tetapi makeover Aarhus telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2009 ia mengumumkan rencana untuk menjadi netral karbon pada tahun 2030, dan sejak 
saat itu tetap berada di jalur yang benar. Kota ini telah mengevaluasi 70-lebih teknologi baru untuk 
menentukan mana yang akan memiliki dampak terbesar pada pengurangan karbon.
         Kota Aarhus di Denmark malah menjadi kota yang kini dikenal sebagai ibu kota Eropa di bidang budaya sekaligus smart city. Aarhus merupakan kota yang cocok bagi para pecinta kuliner karena memiliki banyak pasar makanan yang bisa dikunjungi.
         Selain itu, Aarhus juga dilengkapi dengan perpustakaan futuristik dan aneka hotel bertema kreatif. Rencananya, Aarhus juga akan menetapkan kota mereka sebagai kota bebas emisi karbon di tahun 2030.



Tokyo dan Yokohama, Jepang

Jepang menjadikan dua kotanya ini berada pada jajaran 10 smart city terbaik di dunia. Kekuatan transportasi menjadikan Tokyo yang berpenduduk 35 juta sebagai smart citySubway yang dibangun pemerintah Jepang dengan peta yang terhubung dengan seluruh tujuan bepergian warganya menjadikan arus lalu lintas lebih teratur dan tertib. Meski penggambaran jalur terlihat rumit, minat masyarakat sangat tinggi untuk menggunakan kendaraan umum tersebut.
Sementara Yokohama memiliki keunggulan lingkungan hidup yang dapat dijadikan contoh smart city. Dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa, Yokohama membangun proyek infrastruktur untuk memberikan fasilitas ‘renewable energies’ dengan skala yang besar. Ini semua dapat mentransformasi menjadi kota yang rendah karbon.


Cloud Menjadi Kebutuhan Penting
Saat ini cloud computing tidak hanya menjadi trend dalam dunia IT, melainkan sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan perusahaan dan pebisnis.
Persaingan yang ketat akan membuat perusahaan beralih ke cloud computing yang akan memberikan fleksibilitas dalam mengatur kebutuhan kapasitas virtual server yang dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis perusahaan.
Ketika load bisnis sedang meningkat, perusahaan dengan mudah melakukan scale up kapasitas virtual server. Demikian pula saat kondisi bisnis sedang normal, maka kapasitas virtual server dapat dengan mudah disesuaikan kembali.
Layanan Cloud Services terdiri dari layanan Public Cloud yang menyediakan infrastruktur IT yang multi-tenant dengan perangkat virtual server yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun jaringan private. Kemudian layanan Private Cloud yang merupakan penyediaan infrastruktur IT menggunakan perangkat IT dedicated untuk satu perusahaan yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun jaringan private.


2 Perusahaan Pengguna Cloud Computing

PERUSAHAAN YANG SUKSES MENERAPKAN CLOUD COMPUTING
 GoJek merupakan sebuah layanan dimana kini Anda bisa menggunakan atau memesan jasa ojek secara online. Layanan ini pun memberikan banyak sekali kemudahan, khususnya bagi mereka yang sering menggunakan layanan ojek ini.
Walaupun mungkin kini GoJek hanya berada pada kota kota besar yang ada di Indonesia dan belum tersebar secara merata di semua kota di Indonesia. GoJek kini mulai sering menjadi pilihan utama karena memberikan beberapa kemudahan. Selain dilihat dari kemudahan nya dan efisiensi dalam memesan ojek, GoJek juga menawarkan harga yang relatif murah bagi pengguna jasa layanannya. Maka tidak heran jika kini GoJek menjadi alternatif yang banyak dipilih dan akan sangat cocok untuk menghadapi kemacetan yang biasa terjadi pada kota-kota Besar.
Jika kita bicara jauh lebih ke dalam mengenai teknologi pengoperasian GoJek ini, kita akan menemukan bahwa GoJek menggunakan sebuah sistem teknologi dengan basis cloud computing.
Nah, pada artikel ini tidak akan dibahas lagi mengenai pengertian dari cloud computing karena pembahasan secara mendalam mengenai cloud computing telah dibahas sebelumnya. Namun artikel ini akan lebih menjelaskan lebih lanjut mengenai seperti apakah cara kerja cloud computing yang seringkali digunakan pada beberapa perusaahan salah satunya GoJek ini. Jika Anda penasaran dengan bagaimanakah sebenarnya sistem cloud computing ini berperan pada perusahaan seperti GoJek, berikut ini informasinya untuk anda.
Cara Kerja Cloud Computing System
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Cloud Computing menggunakan internet sebagi pusat dari server data dan untuk pengolahan data. Hal ini memungkinkan pengguna untuk tidak melakukan instalasi dalam proses login ke internet, tersambung dalam beberapa program dan menjalankan aplikasi. Lalu seperti apakah sebenarnya cara kerja dari cloud computing system ini?
Yang pertama adalah perintah atau instruksi dari pengguna dan media penyimpanan data akan disimpan secara virtual dengan menggunakan jaringan internet yang terkoneksi. Setelah itu, perintah ini akan dilanjutkan menuju kepada server aplikasi. Setelah server aplikasi selesai menerima semua perintah, maka kemudian data tersebut akan diproses. Sebagai hasilnya, pada proses terakhir akan ada halaman yang berbeda dan diperbaharui sesuai dengan perintah tersebut. Hal inilah yang akan dilihat oleh pengguna dimana kemudian konsumen pun juga akan merasakan manfaatnya. Contoh mudahnya adalah seperti pada penggunaan email pada aplikasi Gmail atau Yahoo. Pengguna tidak harus mengunduh software khusus untuk dapat menggunakan layanannya karena semua data yang terletak pada beberapa server yang berbeda telah diintegrasikan secara umum atau global. Yang diperlukan pengguna untuk dapat menikmati layanannya hanyalah sambungan internet. Sedangkan untuk masalah data, Yahoo dan Gmail lah yang bertanggung jawab dan memiliki tugas untuk mengelolanya.
Pada layanan online GoJek pun, semua memori pengguna dan software pun sebenarnya tidak terletak pada komputer namun diintegrasikan secara langsung dengan menggunakan sistem cloud dengan perantara computer serta dengan sambungan atau koneksi internet. Secara singkat, cloud computing adalah sebuah sistem yang kini banyak dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan ternama maupun perusahaan baru serta oleh organisasi karena akan sangat bermanfaat terutama untuk penyimpanan data yang sangat efisien.
Dalam pendistribusian data yang terkait dan jalur utama, internet merupakan sebuah faktor yang paling penting dan wajib ada. Jika anda tertarik untuk beralih dan menggunakan sistem cloud ini, maka anda pun juga harus memikirkan pula mengenai aspek keamanan dan juga masalah privasi. Beberapa hal yang patut anda waspadai adalah seperti serangan berbagai hacker atau peretas yang seakan tidak pernah berhenti untuk meretas internet. Untuk menanggulangi hal semacam ini, beberapa vendor atau provider data center memang harus selalu melakukan upgrade dan meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Namun selain itu, yang terpenting kita sebagai pengguna harus lebih teliti dan berhati hati dalam memilih provider data center.
Kita sebagai pengguna memang dituntut untuk lebih  bijak dalam menentukan kualitas vendor ataupun provider data center di Indonesia yang akan kita pilih nantinya karena vendor-vendor ini lah yang nantinya akan membantu mengelola data dan menyimpan data dari pengguna dengan menggunakan basis cloud computing system. Demikian tulisan tentang mengenal cara kerja cloud computing pada “GoJek”.
Info server gojekcara kerja aplikasi gojekcara kerja server gojeksistem kerja gojekserver gcm gojekalamat server gojekaplikasi penangkap order gojekcara kerja gojekcara kerja sistem gojeksistem kerja aplikasi gojek


Cloud Computing Microsoft Masuk ke Mobil Toyota

Eknologi  cloud computing  atau  komputasi awan tidak hanya bermanfaat untuk mendukung produktivitas dan efisiensi infrastruktur perusahaan saja. Ke depan, cloud computing pun menjadi bagian kebutuhan personal banyak orang, tidak hanya untuk mengakses aplikasi untuk bekerja, menyimpan data, namun juga termasuk kebutuhan gaya hidup. Misalnya kebutuhan saat berkendara. Lewat mobil yang dilengkapi komputer dan terhubung ke internet ke layanan cloud computing, pengendara dapat mendapatkan informasi terbaru.
Tidak hanya buat dirinya, tapi juga kebutuhan teknis untuk mobilnya. Untuk mewujudkan mimpi mobil pintar masa depan ini, Microsoft dan Toyota menyepakati kerja sama strategis dengan membentuk perusahaan joint venture Toyota Media Service Co. Kedua perusahaan mengeluarkan investasi 1 miliar yen atau sekitar Rp 100 miliar untuk mengembangkan aplikasi telematika untuk mobil berbasis platform cloud computing Windows Azure. Pada project awal, teknologi tersebut akan dimasukkan ke dalam mobil listrik buatan Toyota.
Dengan teknologi tersebut, pengendara dapat memantau terus baterai di mobil secara real time sambil mendengarkan musik yang disiarkan lewat streaming atau mengakses informasi terkait mobil yang dikendarainya. "Tujuannya membuat konsumen tersenyum," kata Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corp saat melakukan videoconference dengan CEO Microsoft Steve Ballmer yang disiarkan secara webcast dari kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington, AS, Rabu (6/4/2011) dilansir Wall Street Journal.
Toyota mengatakan di mobil pintar masa depan yang me4nggunakan listrik, pengisian baterai dengan cepat dan efisien merupakan kunci utama kesuksesan industri tersebut. Namun, di sisi lain, agar mobil listrik lebih praktis, teknologi informasi merupakan sarana pendukung yang penting. Dalam bayangannya, pemilik mobil masa depan Toyota bisa mengelola kehidupannya dari komputer di mobil dan perangkat genggam. Misalnya, komputer bisa memberikan rekomendasi kapan pengguna harus isi ulang baterai yang hampir habis atau maintenance dan masalah teknis di mobil. Saat tidak di dalam mobil, ia juga bisa mendapatkan peringatan dari ponsel yang terhubung ke sistem informasi di mobil. Mobilnya juga dilengkapi kontrol ke alat-alat rumah tangga sehingga bisa membuka pagar otomatis, menyalakan AC di rumah beberapa menit sebelum tiba, dan sebagainya. Toyota sebelumnya sudah mengembangkan teknologi informasi dalam mobil yang diberi nama Entune berbasis smartphone. Kerja sama dengan Microsoft akan memperkuat kemampuan teknologi tersebut. Dengan mengaitkan informasi ke server cloud, akses komunikasi menjadi tak terhalang.  

Sabtu, 16 November 2019




Cloud Computing Pada E-Lerning

           Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
·         Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
·         Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
·         Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
·         Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
1.    Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
2.    Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
3.    Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4.    Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.

Manfaat E-Learning
Adapun kegunaan atau manfaat dari proses belajar E-learning antara lain:
  1. E-learning menawarkan flesibilitas dalam pemilihan waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar mandiri, E-learning memberikan kesempatan untuk pembelajar secara mandiri memegang kendali terhadap keberhasilan belajar
  3. Efisiensi biaya. E-learning menawarkan efisiensi biaya dalam hal ini administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik dalam belajar dan efisiensi biaya untuk pembelajar merupakan biaya transportasi dan akomodasi.
Sedangkan Pranoto, dkk (2009:309) menyatakan, manfaat dari E-Learning adalah:
  • Pemakaian E-learning sebagai penunjang jalannya proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa terhadap materi yang diajarkan.
  • Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa
  • Meningkatkan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa
  • Meningkatkan kemampuan kualitas materi pendidik dan pelatihan
  • Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, yang mana dengan perangkat biasa dapat mengalami kesulitan.
Kelebihan E-Learning
Kelebihan E-learning yaitu menawarkan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi dengan berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005:253).
Sedangkan menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning mempunyai banyak kelebihan, antara lain:
  • Bisa dengan mudah diserap, maksudnya menggunakan fasilitas multimedia dalam bentuk gambar, teks, animasi, suara, video
  • Jauh lebih efektif dalam biaya, maksudnya tidak membutuhkan infrastruktur, tidak membutuhkan minimum audiensi, dapat dimana saja, dapat kapan saja, murah untuk diperbanyak
  • Dapat lebih praktis, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai keperluan
  • Tersedia dalam 24 jam/hari-7hari/minggu, maksudnya penguasaan materi bergantung dari semangan dan daya serap siswa, dapat dimonitor, dapat diuji dengan suatu test.

Kekurangan E-Learning
L.Gavriloka (2006:354) menyatakan kekurangan E-learning yaitu pembelajaran dengan model ini memerlukan alat-alat tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard dan lain sebagainya).
Selanjutnya menurut Nursalam (2008:140), kekurangan E-learning adalah:
  1. Kurangnya interaksi dari pengajar dan pelajar atau bahkan antara pelajar dengan pelajar.
  2. Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial
  3. Proses belajar mengajar memiliki kecenderungan pada arah pelatihan dibanding dengan pendidikan
  4. Berubahnya peran pengajar dari yang awalnya menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini harus mengetahui teknik pembelajaran yang memanfaatkan ICT (Information, communication dan technology).
  5. Tidak semua tempat ada fasilitas internet (mungkin hal ini berhubungan dengan masalah tersedianya listrik, telepon maupun komputer)
  6. Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian internet
  7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer
  8. Akses terhadap komputer yang tidak sepadan bisa menjadi masalah tersendiri untuk peserta didik
  9. Tersedianya infrastruktur yang dapat terpenuhi
  10. Peserta didik dapat frustrasi apabila mereka tidak dapat mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai
  11. Informasi bisa bervariasi dalam kualitas dan akurasi menjadikan panduan dan firu pertanyaan dibutuhkan
  12. Peserta didik dapat merasa terisolasi



Cloud Computing Pada E-Lerning

Cloud computing terdiri dari dua kata yaitu Cloud dan Computing. Cloud biasa diartikan
sebagai awan yang dimaksud awan ini adalah internet sedangkan Computing adalah proses
komputasi. Cloud computing adalah perkembangan terkini dari client server. Aplikasi dan file di
simpan di “awan” awan tersebut terdiri dari ratusan atau bahkan ribuan komputer yang
terhubung bersama-sama dan bias diakses melalui internet (Wahana, 2011).
Cloud computing atau komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan layanan
internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan
aplikasi (Syaikhu, 2010). Menurut (ELCOM, 2012) dijelaskan bahwa Cloud computing adalah
gabungan antara pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet.
Cloud computing dapat diartikan sebagai teknologi komputer yang menggunakan internet
sebagai medianya. Cloud computing memanfaatkan kemampuan pemrosesan dari banyak
komputer antar jaringan yang kemampuannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Intinya kebutuhan yang harus ada untuk menggunakan cloud computing adalah sebuah
komputer dan koneksi internet.
Tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud computing.
Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam
keluarga cloud computing, NIST (National Institute of Standards and Technology)
mengidentifikasi lima karakteristik yaitu (Syaikhu, 2010) :
1. Swalayan (On-demand self-service)
Pengguna dapat menetapkan sendiri kualitas dan kuantitas layanan yang dibutuhkan
tanpa perlu bertatap muka langsung dengan pihak penyedia layanan. Semua
dilakukan sesuai kehendak pengguna melalui jaringan internet.
2. Akses Pita Lebar (Broad network access)
Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan dapat diakses melalui melalui
berbagai perangkat seperti telepon selular, laptop dan PDA (Personal Digital
Assistant).
3. Sumber daya Terkelompok (Resource pooling)
Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa
konsumen menggunakan model multi-penyewa, Mekanisme multi- penyewa ini
memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi digunakan secara bersama-sama
oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut dapat dialokasikan secara dinamis
untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.
4. Elastis (Rapid elasticity)
Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan. Kemampuan untuk
menambah atau mengurangi sumber daya yang digunakan dapat dilakukan secara
cepat dan efisien. Dengan demikian, kemampuan cloud computing seolah-olah
kapasitas yang tersedia tidak terbatas besarnya dan dapat “dibeli” kapan saja dengan
jumlah berapa saja.
5. Layanan Terukur (Measured Service)
Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan
penggunaan sumber-daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran
(metering). Penggunaan sumber daya dapat diawasi, dikontrol, dan dilaporkan
sehingga memberikan ketransparanan kepada penyedia layanan maupun pengguna
layanan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penggunaan e-learning dibagi menjadi 2 kelompok yaitu user dan administrator. User
dibagi menjadi tiga yaitu pengajar, member dan pengunjung. User merupakan pemakai dalam
situs web e-learning, sedangkan administrator adalah seorang yang bertanggung-jawab atas
pengolahan sistem e-learning sehingga menjadi terkontrol, berikut adalah penjelasan dari
masing-masing pengguna :
1. Administrator
Administrator berperan sebagai pengelola dan bertanggung jawab atas sistem elearning. Administrator dapat melakukan proses manipulasi seperti penambahan,
perubahan dan penghapusan data yang ada pada sistem dengan kata lain
administrator diberikan hak untuk melakukan pengolahan data.
2. Pengajar
Pengajar berperan memberikan pengajaran kepada member, memberikan latihan
penguasaan materi.
3. Member
Member yang telah terverifikasi menjadi peserta mempunyai akses terhadap materi
yang diberikan pengajar.
4. Pengunjung
Pengunjung dalam web e-learning yang menggunakan fasilitas yang terbatas
pengunjung hanya dapat mengakses tampilan utama, berita, about us serta forum
registrasi hal ini dikarenakan tamu tidak melakukan proses otentifikasi sehingga hak
akses yang diberikan terbatas.
Sistem e-learning yang akan dibangun dapat diakses secara langsung oleh semua
pengguna akan tetapi pengguna yang tidak terdaftar tidak dapat menggunakan semua fitur yang
disediakan. Pengguna yang ingin dapat menikmati semua kegunaan dari e-learning maka harus
mendaftar terlebih dahulu. Setelah pengguna masuk ke dalam sistem e-learning dengan
menggunakan login masing-masing, pengguna selanjutnya dapat mulai menggunakan semua
fitur yang disediakan.
Perancangan sistem yang disajikan dalam pembuatan e-learning terdiri dari beberapa
halaman web yang tiap halaman saling berhubungan. Untuk mengetahui kebutuhan dari sistem
yang akan dibangun, maka dirancang suatu desain sistem yang menggambarkan tahapantahapan untuk mendesain program melalui suatu alat pemodelan




GREEN COMPUTING
Pembahasan isu mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi salah satu topik hangat dalam masyarakat global. Hal ini didukung oleh fakta bahwa kondisi bumi yang manusia tinggali saat ini semakin memburuk. Banyak upaya yang dilakukan masyarakat dan dunia untuk mempertahankan dan membangun kembali bumi sehingga menjadi tempat yang layak huni. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan masyarakat global ialah dengan diadopsinya 17 Tujuan Pembangunan Bekelanjutan oleh 193 negara anggota PBB pada tahun 2015.
“Energi bersih dan terjangkau” dalam 17 Tujuan Pembangunan Bekelanjutan menjadi faktor pendukung green computing. Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien, dengan cara memaksimalkan energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis lainnya. Sasaran utama green computing adalah bumi, manusia, serta laba.
Green computing tercetus dari Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika yang meluncurkan program Energy Star pada tahun 1992. Energy star adalah sebuah program yang melabeli efisiensi energi pada hardware dan sumber daya komputer yang ramah lingkungan dan hemar energi. Pada dasarnya, efisiensi penggunaan computer dan komputasi adalah green computing.
Ada empat pendekatan yang dilakukan dalam konsep green computing:
  1. Green use
    Meminimalkan konsumsi listrik perangkat computer dalam cara yang ramah lingkungan
  2. Green disposal
    Membuat kembali computer yang sudah ada/ mendaur ulang perangkat elektronik yang tidak digunakan.
  3. Green design
    Merancang computer yang hemat energi, server, printer, proyektor dan perangkat digital lainnya.
  4. Green Manufactur
Meminimalkan limbah selama proses pembuatan computer dan mengurangi dampak terhadap lingkungan
Ada tiga katogri umum untuk menjadi “green” dalam dunia IT, yakni:
  • Meningkatkan efisiensi energi dengan mengurangi jejak karbon
  • Mengurangi penggunaan barang elektronik
  • Melakukan perubahan terhadap gaya hidup dengan dampak yang rendah untuk lingkungan
Contoh strategi green computing yang dapat diterapkan menggunakan virtualisasi untuk mengurangi jumlah server, menggunakan virtualisasi untuk mengurangi tenaga dan pembuangan kebutuhan dari desktop, mengganti sistem berdasarkan kerta dengan online sistem komunikasi.
Ada bebeapa cara sebagai pengguna IT dan komputer untuk mendukung green computing:
  • Jangan meninggalkan computer tetap beroperasi pada tengah malam dan hari libur
  • Mengurangi tingkat cahaya layar bias meningkatkan CRT ( cathode ray tube)
  • Gunakan printer untuk mencetak 2 sisi dokumen
Green computing memiliki dua dampak secara general yaitu:
  • Virtualization
  • Power management
Beberapa alasan mengapa manusia perlu mengadopsi green computing
  1. Pertumbuhan yang cepat dari internet: Mempengaruhi size dan jumlah dalam pusat datA
  2. Meningkatkan densitas daya peralatan
  3. Penuingkatan kebutuhan pendinginan
    Semakin padat data server akan seiringan dengan tambah panas suhu dari data center, sehingga memerlukan pendingin yang lebih tinggi, sebuah server membutuhkan sekitar 1-1.5 watt pendinginan untuk setiap watt daya yang digunakan
  4. Peningkatan biaya energi
  5. Pembatasan pasokan energid an akses
  6. Tingkat utilaisasi server rendah
    Efisiensi data center adalah masalah utama dalam hal penggunaan energi. Tingkat utilisasi server rata-rata 5-10% untuk pusat data yang besar. Utilisasi server yang rendah berati perusahaan membayar lebih untuk energi, pemeliharaan, dukungan operasi, sementara kapasitas yang digunakan kecil.
  7. Kesadaran akan dampak TI terhadap lingkungan
 HUBUNGAN DENGAN SMART CITY

Smart city
Kota pintar (juga kota kabel) menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan kenyamanan, untuk mengurangi biaya
dan konsumsi sumber daya, dan untuk terlibat lebih efisien dan aktif dengan warganya. Sektor-sektor kunci 'pintar'
termasuk transportasi, energi, perawatan kesehatan, air dan limbah. Kota cerdas harus dapat merespons kota dengan lebih cepat dan
tantangan global. Ketertarikan pada kota pintar dimotivasi oleh tantangan besar, termasuk perubahan iklim, ekonomi
penataan ulang, dan pindah ke ritel dan hiburan online, populasi yang menua, dan tekanan pada publik
keuangan. Kota-kota 'pintar' terdiri dari Chicago, Boston, Barcelona, ​​dan Stockholm di AS.

1. Jaringan Kota Cerdas
Smart City Networks adalah dermawan terkemuka di negara untuk kualitas, teknologi canggih dan telekomunikasi
layanan untuk pemukiman, pameran dagang dan industri acara.
2. Smart City Telecom
Layanan Smart City Telecom untuk semua tempat tinggal, taman hiburan, hotel, restoran, toko ritel dan luas
kantor dan fasilitas pendukung yang berlokasi di seluruh Area Sertifikat. Dan layanan kota pintar lainnya adalah Broad
konektivitas band, Internet Segalanya, Perangkat Pribadi Cerdas, Komputasi Hijau, dan Analisis Big Data

Kota Cerdas dengan Keamanan Cyber

Namun, selama beberapa tahun terakhir, dengan worm dan malware seperti Stuxnet masuk ke posisi depan, the
kemungkinan kehidupan reel menjadi nyata tampaknya sangat dekat. Stuxnet menandai DAS dalam peperangan virtual oleh
menginfeksi infrastruktur kritis dan mengirim bahkan mesin yang dijaga ketat berputar sangat tidak terkendali.
Sekarang potensi ini tampaknya telah tumbuh lebih kompleks dengan serangan cyberspionage baru yang digunakan oleh
kelompok-kelompok seperti Dragonfly yang menghantam lebih dari 1.000 perusahaan, melumpuhkan infrastruktur kritis di banyak negara. Sementara
tekad utama dari 'infeksi' ini adalah untuk mendapatkan basis di jaringan perusahaan yang terpukul, serangan juga
mengungkapkan bahwa kelompok Dragonfly sekarang memiliki kompetensi untuk menyerang infrastruktur vital jika ia mau.
3. Komputasi Hijau
Green Computing adalah penggunaan teknologi berbasis Internet untuk penyediaan layanan [1], yang berasal dari
Hijau sebagai simbol untuk Internet, berdasarkan representasi dalam diagram jaringan komputer untuk abstrak
infrastruktur rumit yang disembunyikannya
ketika konsumen mengunjungi aplikasi yang dilayani oleh Green pusat, yang bertempat di satu atau lebih pusat data1.
konsumsi sumber daya, dan penyediaan sumber daya kuning. Peran koordinator untuk penyediaan sumber daya adalah
ditunjuk oleh merah dan dikendalikan secara terpusat. Pusat data adalah fasilitas, dengan perangkat keamanan yang diperlukan dan
sistem lingkungan (mis. AC dan pemadaman kebakaran), untuk menampung server pertanian, koleksi
server komputer yang dapat memenuhi kebutuhan server jauh melampaui kemampuan satu mesin. Khas
konfigurasi ketika konsumen mengunjungi aplikasi yang dilayani oleh Green tengah, yang bertempat di satu atau lebih
Pusat Data. Hijau melambangkan konsumsi sumber daya, dan penyediaan sumber daya kuning. Peran koordinator
untuk penyediaan sumber daya ditunjuk oleh merah, dan Sumber Daya dikendalikan secara terpusat, dan dalam upaya mereka untuk skala
bisnis utama mereka telah memperoleh keahlian dan perangkat keras yang cukup besar. Bagi mereka, Green Computing adalah sebuah cara
untuk menjual kembali ini sebagai produk baru sambil berekspansi ke pasar baru. Konsumen termasuk pengguna sehari-hari,